Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada masa lalu fenomena gerhana bulan sering dianggap sebagai peristiwa mistis. Begitupula dengan masyarakat Batak Toba. Ketika gerhana bulan, terutama gerhana bulan penuh, diyakini akan membawa sial.
Hal itu didasarkan pemahaman mereka bahwa ketika gerhana bulan, bulan sedang ditawan roh jahat sehingga bumi menjadi gelap.
Karenanya untuk mengusir roh jahat itu mereka akan memukul-mukul benda untuk menghasilkan bunyi-bunyian sambil berteriak bersama-sama. Bunyi-bunyian itu untuk mengusir roh jahat.
"itulah sebabnya kalau mau gerhana bulan orang-orang kumpul di halaman rumah mereka. Begitu bulan lenyap mereka langsung memukul-mukul benda apapun yang bisa mengeluarkan bunyi. Mungkin seperti mengusir burung di sawah," jelas budayawan Batak dari Komunitas Batak Sedunia, Soritua Naibaho kepada Medanbisnisdaily.com, Senin (29/1/2018).
Ada juga yang berpendapat saat itu bulan telah dimakan seekor naga jahat, karenanya ketika bulan menghilang orang-orang memukul-mukul tanah. Karena di tanah itulah naga itu berdiam, lanjutnya.
Sori melanjutkan, sekarang ini baru kita pahami bahwa gerhana bulan adalah salah satu fenomena alam dimana cahaya bulan tertutup oleh bumi sehingga untuk beberapa saat bumi menjadi gelap. Bulan seakan-akan hilang.
Seperti yang diinformasikan LAPAN pada 25 Januari 2018 lalu, gerhana bulan penuh(total) akan berlangsung pada Rabu 31 Januari 2018. Menurut LAPAN, gerhana kali ini akan sangat istimewa karena posisi bulan berada dalam konfigurasi supermoon dan bluemoon.